Jumat, 11 Oktober 2013

Sri Luce Rusna: “Sudah Seharusnya Perhiasan Bicara”


Dari ibunya, perempuan ini belajar menjadi desainer perhiasan andal. Kini, ia menginspirasi sang putri yang namanya ia abadikan sebagai label perhiasannya.

Pada peluncuran koleksi terbaru Tulola Jewelry di Dia.Lo.Gue Art Space beberapa waktu silam, Juwita Malam, lagu legendaris dari composer terbaik Indonesia, Ismail Marzuki melantun tenang dari kelompok Keroncong Tugu. “Lagu ini yang menginspirasi saya membuat koleksi yang lantas saya namai Juwita Malam ini,” kata Sri Luce Rusna, desainer dan juga pemilik Tulola Jewelry. Keindahan lagu itu ia terjemahkan dalam bunga, kupu-kupu, dan rel kereta yang menempel pada rancangannya. 

Bagi Sri, perhiasan sesungguhnya tak boleh menjadi sekadar perhiasan. Ia percaya, ekspresi adalah kata yang harus menjadi jiwa tiap rancangannya yang dalam tiga kata ia definisikan sebagai feminin, kuat, dan unik. Maka menjelajahlah inspirasi dan imjinasi Sri tiap kali akan membuat serangkaian koleksinya. Tak ada kata biasa dalam kamus desain yang ia gunakan tiap kali merancang perhiasan untuk “Tulola” label produk yang ia ambil dari nama sayang putrinya, Putu Lola. Keunikan rancangan Sri itu pada awal tahun ini tertangkap oleh W Magazine yang lantas menahbiskan koleksi Tulola sebagai The Most Wanted Product dalam edisi Januari tahun ini.

Desain perhiasan bukanlah dunia yang asing bagi Sri. Ia tumbuh dari keluarga pengusaha perhiasan etnik Indonesia yang memasarkan koleksi mereka di Amerika dan Eropa. Sejak remaja ia telah ikut terjun mengurusi bisnis keluarganya. Namun, belakangan ia melepaskan diri dari bisnis keluarganya memilih melangkah sendiri, membawa seluruh pengalaman yang ia dapat dan membuka diri seluasnya pada segala pengalaman yang akan ia temukan di depan. 

Apa yang membuat Anda memutuskan memulai bisnis sendiri dan apa juga yang menjadi motivasi Anda melakukannya?

Saya memulai studio desain saya sendiri tak lama setelah kelahiran putri saya pada 2007 karena ingin mendedikasikan karier saya untuk memaksimalkan metode tradisional kerajinan metal di Indonesia dan membuat produk yang meski memiliki desain tradisional otentik tapi juga bisa membawa daya tarik untuk klien berselera modern.

Dari mana inspirasi Anda biasanya datang dan siapa atau apa yang member pengaruh besar bagi Anda dalam berkarya?

Saya mendapat pengaruh besar dari ibu. Beliau adalah seorang desainer dan seniman yang selalu mengajarkan saya untuk melampaui tantangan dan selalu jujur pada diri sendiri, apa pun yang terjadi.

Benda apa yang pertama Anda buatkan desainnya?

Seingat saya, kartu ulang tahun yang saya buat saat usia delapan tahun.

Keahlian apa yang Anda miliki ketika memulai bisni dan apa ya Anda pelajari kemudian dalam perjalanan membangun bisnis ini?

Saya memulai karier saya dalam bidang perhiasan di perusahaan keluarga yang memang mendesain dan memproduksi perhiasan etnik Indonesia untuk kanal Home-Shopping di Amerika dan Inggris. Latihan saya di sana adalah dalam hal Jaminan Kualitas dan Produksi yang cukup berguna ketika memulai bisnis sendiri meski dalam perjalanannya, banyak sekali hal baru yang harus saya pelajari lagi. Sebagai bisnis yang terbilang berskala kecil, saya harus tahu bagaimana cara melakukan hampir semua hal sendiri mulai dari desain, pemasaran, public relation, sampai akuntansi. Administrasi bisnis yang saya lakukan sangat serabutan kala itu. Saya melakukan cukup banyak kesalahan dan setiap hari rasanya ada hal yang saya pelajari.   

Apa yang paling Anda sukai dari kerja mendesain dan membuat perhiasan?

Karena saya memiliki kebebasan untuk dapat jujur pada visi saya sendiri.

Bagaimana proses kerja Anda dari mulai dari hanya sebersit ide hingga kemudian menjelma menjadi benda nyata?

Pada banyak kali, kami memulainya dari membuat sebuah konsep desain yang lantas dituangkan ke dalam sketsa. Studio kami berbentuk sebuah ruang besar yang dengan sengaja saya buat tanpa sekat yang memisahkan saya, para seniman, dan perajin. Begitu sebuah konsep diterjemahkan ke dalam sketsa, dia akan segera diteruskan ke perajin. Pada tahap inilah terjadi perbincangan antara saya dan perajin.

Dari seluruh desain yang Anda buat, adakah desain perhiasan yang paling Anda banggakan? Kenapa dan apa maknanya bagi Anda?

Ada beberapa dari koleksi terbaru yang sangat saya banggakan. Alasannya? Karena dalam desain-desain yang benar-benar menerapkan motif dan teknik tradisional saya ternyata tetap bisa mewakili perempuan modern yang kuat.

Adakah “must have pieces” dari koleksi Tulola yang menurut Anda harus dimiliki setiap perempuan?

Saya sangat percaya setiap perempuan seharusnya punya perhiasan yang mengekspresikan diri sejati mereka entah itu bentuknya cincin untuk cocktail atau statement earrings. Barangkali tidak setiap desain Tulola harus dimiliki oleh semua perempuan karena setiap orang berbeda. Tapi saya percaya, sebagai perempuan, kita harus berusaha jujur pada diri dan gaya kita sendiri yang pada gilirannya menentukan desain-desain seperti apa yang cocok untuk kita. 

Dalam membuat perhiasan, adakah material-material yang menjadi favorit Anda?

Saya bekerja dengan perak dan emas. Tapi saya juga senang bereksperimen dengan finishin menggunakan metal dan pewarnaan lai . Misalnya untuk musim ini saya focus pada perak dan rhodium hitam.

Koleksi Anda juga menampilkan cukup banyak bebatuan yang tak biasa. Bagaimana Anda mendapatkan dan memilih bebatuan yang berbeda tersebut?

Saya mendapatkan bebatuan itu dari gemologist di Bangkok, Jaipur, New York dan saya memang hanya mau memilih bebatuan yang unik dan tak biasa.

Siapa sebenarnya konsumen ideal Tulola?

Perempuan yang sangat memahami dirinya dan tidak takut untuk menampilkan selera serta gayanya.

Bagaimana Anda menyeimbangkan kreativitas dengan tuntutan pengembangan usaha?

Saya seringkali tidak terlalu yakin saya sudah menemukan titik keseimbangan itu. Di kepala saya, dorongan berkarya dan admisnistrasi usaha seperti dua suara yang sangat berbeda yang saling berebut minta perhatian.

Menurut Anda, apa bagian yang paling menantang dari membangun sebuah bisnis?

Tantangan terbesarnya itu tadi, mencari keseimbangan antara kreativitas dan logika.

Pernahkah membuat keputusan bisnis yang belakangan Anda sesali?

Tentu pernah, bahkan cukup kerap. Tapi dari kesalahan yang saya buat (barangkali) setiap hari, saya belajar banyak hal.

Apa yang Anda anggap kunci kesuksesan?

Barangkali, kunci kesuksesan itu adalah ketidakpercayaan bahwa saya telah sukses dan itu membuat saya terus menerus berusaha lebih keras dari hari ke hari.

Model penjualan seperti apa yang Anda pakai untuk Tulola? Apakah dengan membuka gerai, atau  lebih memilih sistem penjualan online yang kini sedang sangat marak dipakai sebagai model penjualan?

Saya orang yang sangat selektif memilih di mana kami dapat memamerkan produk-produk Tulola. Tempat itu haruslah sangat pas dengan brand kami. Sejauh ini, selain butik milik sendiri, kami juga bekerja sama dengan beberapa galeri local serta sebuah situs mewah berbasis di Singapura. Hal ini kami lakukan karena kami tahu dengan pasti adalah penting bagi kami menyediakan pelayanan dan kedekatan tertentu untuk para klien dan menurut saya dua hal ini yang memiliki peran besar dalam penentuan di mana tempat yang harus kami pilih dan dengan siapa kami harus bekerja sama. 

Sepanjang bekerjasama dengan galeri-galeri pilihan itu, apa pengalaman yang Anda petik dan mempengaruhi desain-desain Anda?

Bekerjasama dengan galeri-galeri tersebut memungkinkan saya sebagai seorang desainer menciptakankarya-karya tunggal dan punya kesempatan berinteraksi dengan klien lewat berbagai pameran. Membangun relasi dengan para klien buat saya merupakan salah satu inspirasi utama dalam kerja saya.

Tempat atau media menarik mana yang pernah menampilkan karya Anda?
Kami pernah dipilih sebagai The Most Wanted Product oleh W Magazine dalam terbitan mereka pada Januari 2012 lalu.

Apa yang ingin Anda capai dalam 12 bulan ke depan?

Kami memiliki beberapa rencana yang menurut saya sangat menarik untuk tahun depan (2013), salah satunya memulai Tulola Members Club di mana kami akan menawarkan pelayanan yang sangat personal dan memungkinkan kami menawarkan produk-produk yang benar-benar unik dan sangat cantik untuk mereka.

Apa tiga hal yang paling menarik bagi Anda?

Keluarga selalu ada di urutan pertama, karena soal ini mendapat seluruh waktu yang saya miliki. Mencari kebenaran atas segala sesuatu berada setelahnya, di urutan kedua, karena sejatinya kita berada dalam perubahan dan proses pembelajaran yang konstan. Ketiga, tentu saja pekerjaan saya.

Apa hal paling mendasar yang Anda pakai untuk menilai orang lain?

Kejujuran, kasih sayang, dan rasa humor.

Apa situs favorit dan sumber berita utama Anda?

New York Times.com dan Business of Fashion.com

Punya hobi lain yang menarik?

Hewan-hewan peliharaan saya. Kami punya banyak hewan peliharaan dan merawat hewan ini jadi hobi rahasia sejak saya kecil selain berkebun.

Di mana tempat liburan favorit Anda dan kenapa?

Nusa Ceningan. Tempat itu membawa saya pada suasana yang tenang dan simple.

Apa yang membuat Anda santai?

Segelas wine dan olahraga.

Pencapaian terbesar sepanjang karir Anda?

Ketika putri saya, Putu Lola atau “Tulola” suatu hari bilang kalau suatu hari, ia ingin jadi desainer seperti Mommy. Mendengar itu, saya bahagia sekali. (Indah S. Ariani), Foto: Dok. Tulola Jewelry  

*Artikel ini merupakan versi unedited dari artikel sama yang telah dimuat dalam rubrik Persona dalam  Edisi Wathces & Jewelry/ Desember 2012*

1 komentar:

  1. Hmm...bisa minta info alamat galeri Tulola, Mba? Thanx..

    Tabik

    Deden_spot

    BalasHapus